PENGEMBANGAN STANDAR KOMPTENSI GURU SMK
PENGEMBANGAN
STANDAR KOMPTENSI GURU SMK
Guru
SMK Harus Memiliki Sikap Kerja dan Wawasan Vokasi
BSNP sebagai badan independen dan
mandiri memiliki kewenangan mengembangkan, memantau, dan mengevaluasi standar
nasional pendidikan. Dalam proses pelaksanaannya, BSNP dapat membentuk tim ahli
yang besifat ad hoc dan bekerja sama dengan mitra kerja dari direktorat
terkait. Salah satu mitra kerja BSNP tahun 2016 adalah Direktorat Pembinaan SMK
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk pengembangan standar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru SMK. Bentuk kemitraan yang dilakukan adalah dengan
memfasilitasi tiga kali pertemuan untuk pengembangan, penelaahan dan revisi
draf standar.
Menurut
Khomsiyah anggota BSNP yang sekaligus sebagai koordinator kegiatan, sampai saat
ini sudah ada tiga pertemuan yang difasilitasi Direktorat Pembinaan SMK.
Pertama, tanggal 12-14 Mei 2016 dengan mengundang guru-guru SMK untuk
pengembangan draf standar. Kedua, tanggal 26-28 Mei 2016 dengan mengundang
dosen dari LPTK untuk menelaah draf standar. Ketiga, tanggal 18-20 Juni 2016
dengan mengundang widia iswara dari P4TK untuk menelaah draf standar sebelum
dilakukan uji coba di lapangan. Ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan di Kota
Tangerang Selatan dan dihadiri oleh anggota BSNP yang terlibat dalam kegiatan
dan sebagian tim ahli.
?óÔé¼?ôBSNP sangat
berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Direktorat Pembinaan SMK yang
telah memfasilitasi pertemuan ini.Hal ini dilakukan karena pengembangan standar
guru SMK sangat komplek mengingat ada 46 program keahlian dan dalam
perkembangan terakhir ada 7 tambahan program keahlian, sehinggal total
seluruhnya ada 53 program keahlian?óÔé¼?Ø, ucap Khomsiyah dalam paparan pengarahan
kepada para reviewer di di BSD Tangerang Selatan (18/6/2016).
Tujuah program
keahlian yang dimaksud Khomsiyah tersebut meliputi rekayasa untuk bidang
teknologi dan rekayasa, farmasi dan keperawatan untuk bidang kesehatan, nautika
dan teknika untuk bidang perikanan dan kelautan, serta usaha perjalanan wisata
dan akomodasi perhotelan untuk bidang pariwisata.
Lebih lanjut
Khomsiyah mengatakan, output dari kegiatan ini adalah adanya standar
kualifikasi akademik dan kompetensi guru SMK yang mencakup aspek pedagogik,
profesional, kepribadian, dan sosial untuk tiga jenis guru SMK, yaitu normatif,
adaptif, dan produktif, dengan fokus pada guru produktif. Sementara Djemari
Mardapi Ketua Tim Ahli menjelaskan bahwa format standar yang dikembangkan tahun
2016 berbeda dengan format standar sebelumnya. Pada format lama, standar
mencakup Standar Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar (KD), sedangkan pada
format baru standar mencakup elemen kompetensi dan sub-elemen kompetensi.
javascript:nicTemp(Buletin BSNP Edisi 3 2016);
Khusus
untuk guru produktif, tambah Djemari, pada kompetensi profesional ada tiga
kemampuan yang menjadi kekhasan guru SMK, yaitu sikap kerja yang diwujudkan
dalam kemampuan guru untuk mendemonstrasikan, mengevaluasi, dan membimbing
sesuai dengan program keahiannya. Sedangkan untuk guru normatif dan adaptif,
guru SMK harus memiliki wawasan vokasi, selain memenuhi kompetensi sebagaimana
yang dipersyaratkan untuk guru SMA.
?óÔé¼?ôMemiliki
sikap kerja dan wawasan vokasi inilah yang menjadi faktor pembeda antara
kompetensi guru SMK dan guru SMA?óÔé¼?Ø, tegas Djemari sembari memberi contoh seorang
guru Bahasa Inggris di SMK harus memiliki wawasan tentang istilah-istilah
Bahasa Inggris yang dipakai di dunia vokasi.
Pengembangan SKL dan SI SMK/MAK
Sementara itu, BSNP bekerja sama
dengan Direktorat Pembinaan SMK juga mengembang kan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) dan Standar Isi (SI) SMK/MAK. Ada dua alasan yang melatarbelakangi
perlunya pengembangan SKL dan SI SMK/MAK tersebut.
Pertama,
seiring dengan adanya revisi empat standar yang menjadi acuan revisi Kurikulum
2013, pada batang tubuh Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan secara eksplisit disebutkan SKL SMK/MAK, namun lampiran
Permendikbud tersebut belum memuat SKL SMK/MAK.
Kedua, SMK/MAK
memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan karakteristik SMA/MA.
Lulusan SMK/MAK disiapkan untuk bekerja di dunia usaha dan industry, sedangkan
lulusan SMA/MA disiapkan untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
?óÔé¼?ôKarena SKL
SMK/MAK disusun baru, maka SI yang sudah ada di dalam Permendikbud Nomor 21
Tahun 2016 juga perlu disesuaikan?óÔé¼?Ø, ucapk Khomsiyah anggota BSNP dalam rapat
pleno di Jakarta seraya menambahkan BSNP dan Direktorat Pembinaan SMK sepakat
pengemabangan SKL dan SI SMK/MAK selesai pada bulan September. Pengembangan SKL
SMK/MAK, tambah Khomsiyah, melibatkan akademisi dari LPTK dan P4TK, praktisi, guru,
serta ahli dari dunia usaha dan industri. Semuanya bekerja sebagai tim dan
difasilitasi oleh Direktorat Pembinaan SMK. BS